Saat aku dulu menjaga UKS, ada salah satu siswi yang sedang
kesakitan mengeluh perutnya nyeri sekali, disebabkan karena dia sedang
menstruasi, ia menjelaskan bahwa setiap dia menstruasi dia sering mengalami hal
tersebut. Nyeri memang sering terjadi saat mensturasi diakibatkan karena
dinding endimetriumnya meluruh. obat nyeri menstruasi itu saat ini dilarang untuk
dikonsumsi dikarenakan dapat membuat rahimnya menjadi kering akhirnya siswi
tersebut kami suruh untuk istirahat di tempat tidur dan di beri teh manis
hangat namun dia tetap mengeluh kesakitan sampai akhirnya salah seorang guru
menyuruhku untuk memasukan air panas ke dalam botol, setelah itu botol itu di
letakkan di perutnya, tak lama nyerinyapun hilang.
Kini di bangku kuliah aku menemukan fakta yang membuatku
tahu bahwa menghangatkan perutnya untuk mengurangi nyeri itu salah.
Pada prinsipnya
tindakan tersebut sama dengan terapi panas, dan salah satu kontradiksi
(larangan) nya adalah memberikan diatermi (terapi panas) kepada pasien yang
sedang menstruasi, lebih tepatnya di daerah rahim. Memang diatermi itu dapat
mengurangi nyeri namun tidak tepat pada pasien yang sedang mestruasi. Prinsipnya
adalah diatermi itu menyebabkan dilatasi (pelebaran pembuluh darah), saat
menstruasi darah itu keluar jadi kalo di berikan diatermi pada daerah rahim
maka perdarahan itu akan semakin banyak dan bisa-bisa jadi kekurangan darah
akibat banyak darah yang keluar.