Kebaikan yang menjebak



Beberapa hari lalu aku mendapat sebuah pesan singkat (sms) yang sangat romantis berisi dua paragraf. Begitu romantis. Bagiku romantis itu adalah saat-saat terbaik dan terindah. Dan, saat-saat terbaik dan terindah bagiku adalah saat aku dekat dengan Ar Rahman, Sang Maha Pengasih. Pesan singkat itu membuatku merasa terpacu untuk semakin dekat dengan Tuhanku.
Begini isi paragraf pertama pesan singkat yang kuterima,
Ada yang tergesa menuju ke surga
Hingga tak tersia setiap detik hidupnya
Sehingga terjaga lisan dan tangannya
Sehingga tertata setiap tatap dan dengarnya
Sehingga berbahagia orang-orang di sekitarnya
Karena hanya ada Dia pada fikir dan hatinya
Sejenak kurenungi. Godaan setan begitu halus. Sekalipun kita telah melakukan sebuah kebaikan. Dari awal niat saja setan sudah menyusup ke dalam diri kita dengan segala muslihatnya. Hingga ada yang tidak jadi melakukan kebaikan, ada pula yang berubah niat dari yang tadinya tulus menjadi mengharapkan imbalan, dan ada yang pada akhirnya kebaikan tersebut menjadikannya sombong dan riya.


Aku teringat sebuah hadits Rasulullah saw yang sangat-sangat baik sekali untuk menjadi renungan kita di bulan Ramadhan ini.
Abu Hurairah ra meriwayatkan, ia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, "Manusia pertama yang diadili pada hari kiamat nanti adalah orang yang mati syahid. Orang yang mati syahid didatangkan di hadapan Allah. Kemudian ditunjukkan segala kenikmatan yang telah diberikan kepadanya, dan ia mengakuinya.
Allah bertanya, "Apa yang telah kamu lakukan di dunia?"
Dia menjawab, "Aku berperang demi membela agama-Mu."
Allah berkata, "Kamu bohong. Kamu berperang supaya orang-orang menyebutmu Sang Pemberani."
Kemudian Allah memerintahkan agar amalnya dihitung di hadapan pengadilan-Nya. Akhirnya ia dilempar ke neraka.

Seorang penuntut ilmu yang mengamalkan ilmunya dan rajin membaca Al Qur'an didatangkan dihadapan Allah. Lalu ditunjukkan segala kenikmatan yang telah diberikan kepadanya, dan ia mengakuinya.
Allah bertanya, "Apa yang telah kamu lakukan di dunia?"
Dia menjawab, "Aku menuntut ilmu, mengamalkannnya, dan aku membaca Al Qur'an demi mencari ridhamu."
Allah berkata, "Kamu bohong. Kamu mencari ilmu supaya orang lain menyebutmu orang alim, dan kamu membaca Al Qur'an supaya orang lain menyebutmu orang yang rajin membaca Al Qur'an."
Kemudian Allah memerintahkan agar amalnya dihitung di hadapan pengadilan-Nya. Akhirnya ia dilempar ke neraka.

Selanjutnya, seorang yang memiliki kekayaan berlimpah dan terkenal karena kedermawanannya, didatangkan dihadapan Allah. Kemudian ditunjukkan segala kenikmatan yang telah diberikan kepadanya, dan ia mengakuinya.
Allah bertanya, "Apa yang telah kamu lakukan di dunia?"
Dia menjawab, "Semua harta kekayaan yang aku punya tidak aku sukai, kecuali aku sedekah karena-Mu."
Allah berkata, "Kamu bohong. Kamu melakukan itu semua agar orang-orang menyebutmu orang dermawan dan murah hati."
Kemudian Allah memerintahkan agar amalnya dihitung di hadapan pengadilan-Nya. Akhirnya ia dilempar ke neraka.
Abu Hurairah berkata, "Kemudian Rasulullah menepuk pahaku seraya berkata, "Wahai Abu Hurairah, mereka adalah manusia pertama yang merasakan panasnya api neraka Jahanam di Hari Kiamat nanti." (HR Muslim)

Saudaraku, jika kita telaah, sedikitnya ada 10 hal yang ada baiknya kita renungkan dalam berbuat kebaikan.
  1. Mengandalkan amal ibadah, lupa kepada Sang Pencipta amal.
  2. Bangga atas prestasi amal, namun lupa bahwa yang menggerakkan amal itu bukan diri kita, tetapi Allah SWT.
  3. Selalu mengungkit ganti rugi, dan banyak tuntutan dibalik amal perbuatan.
  4. Mencari keistemewaan amal, hikmah dibalik amal, lupa pada tujuan amal.
  5. Merasa lebih baik dan lebih hebat dibanding orang yang belum melakukannya.
  6. Merasa paling banyak amalnya.
  7. Merasa paling hebat amal ibadahnya. Iblis La'natullah terjebak dalam tipu dayanya sendiri karena merasa paling hebat amal ibadahnya.
  8. Menjadi sombong, karena berbeda, merasa paling benar dari pada orang lain dalam hal amal ibadah.
  9. Yang diinginkan adalah karomah-karomah amal.
  10. Ketika amalnya ditolak, merasa amalnya diterima.
Aku ingin menutup dengan sebuah ayat, "… Tahukah kamu orang yang paling merugi perbuatannya? Yakni, mereka yang sesat dan sia-sia kehidupan dunianya, namun mereka mengira telah beramal sebaik-baiknya." (QS Al-Kahfi : 103-104)
Paragraf kedua pesan singkat itu berbunyi,
Ikhwah fillah yang disayangi Allah, Ramadhan masih tersisa beberapa hari.
Jadi, mari kita syukuri dengan amalan-amalan yang mengundang keridhaan Allah bagi kita ...
------------------------------------------------------ o0o ------------------------------------------------------
Aku mencintai kalian,
Semoga kita bisa bersama Rasul di surga ... Mendapat ampunan dan ridha Allah SWT ...
Fiamanillah,
0 Responses

    Demi Masa

    Follow me

    Silahkan Komentar di sini